Saturday 31 May 2014

0 Keutamaan-Keutamaan Tauhid (2)

Kita lanjutkan posting sebelumnya (lihat: Keutamaan-keutamaan tauhid 1).

Men-talqin orang sakaratul maut dengan kalimat tauhid
Abu Ja’far At Tusturi mengatakan,

“Kami pernah mendatangi Abu Zur’ah Ar Rozi yang dalam keadaan sakaratul maut di Masyahron. Di sisi Abu Zur’ah terdapat Abu Hatim, Muhammad bin Muslim, Al Munzir bin Syadzan dan sekumpulan ulama lainnya. Mereka ingin mentalqinkan Abu Zur’ah dengan mengajari hadits talqin sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Talqinkanlah (tuntunkanlah) orang yang akan meninggal di antara kalian dengan bacaan: ‘laa ilaha illallah’.” (HR. Muslim no. 2162)

Dijanjikan Surga Bagi Ahli Tauhid
Dalam kitab shohih dari ‘Utsman, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

“Barang siapa mati dalam keadaan mengetahui bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah, maka dia akan masuk surga.” (HR. Muslim no. 145)

Dalam beberapa hadits, Allah mengatakan bahwa orang yang mengucapkan laa ilaha illallahakan masuk surga dengan syarat yakin dan tanpa ada keraguan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan aku adalah utusan Allah. Tidak ada seorang hamba pun yang bertemu Allah (baca: meninggal dunia) dengan membawa keduanya dalam keadaan tidak ragu-ragu kecuali Allah akan memasukkannya ke surga.” (HR. Muslim no. 147)

Dari Abu Hurairah juga, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan aku adalah utusan Allah. Seorang hamba yang bertemu Allah dengan keduanya dalam keadaan tidak ragu-ragu, Allah tidak akan menghalanginya untuk masuk surga.” (HR. Muslim no. 148)

Dari ‘Ubadah bin Shomit radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa mengucapkan ’saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan (bersaksi) bahwa ‘Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dari-Nya, dan (bersaksi pula) bahwa surga adalah benar adanya dan neraka pun benar adanya, maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dari delapan pintu surga yang mana saja yang dia kehendaki.” (HR. Muslim no. 149)(Lihat: Kalimatul Ikhlas, 52-66)

Allah ta’ala berfirman,

“Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh.” (QS. Luqman [31]: 22)

Diharamkan Baginya Neraka
Lihatlah hadits dari Mu’adz bin Jabal, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Tidaklah seseorang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya dengan kejujuran dari dalam hatinya, kecuali Allah akan mengharamkan neraka baginya.” (HR. Bukhari no. 128)

Mendapat Syafa’at Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Orang yang berbahagia karena mendapat syafa’atku pada hari kiamat nanti adalah orang yang mengucapkan laa ilaha illallah dengan ikhlas dalam hatinya atau dirinya.” (HR. Bukhari no. 99)

Tauhid Mendatangkan Ampunan
Telah datang dalam hadits qudsi,

“Allah ta’ala berfirman, ‘Wahai anak Adam, sesungguhnya bila kamu datang kepadaKu dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian ketika kamu menemuiKu dalam keadaan tidak berbuat syirik kepadaKu dengan sesuatupun, niscaya Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula’.” (HR. At-Tirmidzi dan adh-Dhiya’, hadits hasan)

Keutamaan-Keutamaan Tauhid (3)


-Pokok-pokok Ajaran Islam yang Wajib Diketahui Setiap Muslim, Dr. Abdullah Al-Mushlih dan Dr. Shalah Ash-Shawi, Darul Haq
-Jalan Golongan Yang Selamat, Syaikh Jamil Zainu, Pustaka Salafiyyah

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan penuh pertanggung jawaban